Senin, 10 Oktober 2011

Proses Pembangunan dan Berdirinya TPQ

Proses Pembangunan dn Beririnya TPQ
Untuk memulai sebuah bangnan haruslah mempunyai wadah atau nama sebuah lembaga. Sesuai anjuran Koordinator Cabang Malang II maka dipilihlah nama ”BUSTANUL HIKMAH” atau lengkapnya LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN AL- QUR’AN BUSTANUL HIKMAH, yang diresmikan pada 24 Juni 2001.
Setelah mempunyai nama maka dibentuklah sebuah kepanitiaan dengan melibatkan tokoh masyaraka, wali santri beseta pengurus IKADA (Ikatan Keluarga Alumni Darussalam) Ponpes Darussalam Sumbersari Pare Kediri Syu’biah (wilayah) Malan, sehingga terusunlah panitia pembangunan sekaligus merangkap jajaran pengurus lembaga TPQ.
Adapun target utama pembangnan adalah sesegera mungkin mungkin mendirikan gedung TPQ sekaligus kesekretariatannya guna mengantisipasi jumlah santri yang kian lama bertambah banyak.
Tahun 2001 dimulailah pembangunan tahap I yang selesai pada tanggal 30 Desember 2002, serta tahap II pembangunan gedung lantai II dan pengecoran lantai III yang Alhamdulillah selesai tanggal 7 September 2003. Pada akhir tahun 2004 pembangunan gedung telah selesai ± 90 %. Sungguh tanpa disadari oleh panitia sejak awal dimulainya pembnagunan sungguh teramat berat pelaksanaannya, mengingat saat itu sumber dana sangat minim sekali dan sulit untuk mencarinya namaun berkat hidayah dan pertolongan Allah semata pembangunan tersebut dapat terlaksana.
Kemudian yang menjadi permasalahan adalah sarana proses pendidikan bagi para santri yang terabaikan akibat semua terpusat pada pembangunan fisik, seperi ruang kantor sebagai pusat proses pendidikan masih belum terwujud, meja untuk belajar banyak yang tidak layak pakai, minimnya buku-buku penunjang, administrasi yang masih belum memadahi dan kesejahteraan para ustadz dan ustadzah yang minim sekali. Sementara jumlah santri semakion hari bertambah banyak, tercatat sampai sekarang berjumlah ± 230 santri. Sebagai sumber pemasukan TPQ saat ini hanya dari SPP santri.

READ MORE - Proses Pembangunan dan Berdirinya TPQ

Senin, 03 Oktober 2011

READ MORE -

Jumat, 30 September 2011

Foto Khataman Ke-VIII TPQ Bustanul Hikmah







READ MORE - Foto Khataman Ke-VIII TPQ Bustanul Hikmah

Kamis, 29 September 2011

Sejarah Berdiri Bustanul Hikmah

Bermula dari rumah bapak Ahnad Musta’in yang berada di dusun Karangan desa Donowarih kec. Karangploso Malang, ± 3 KM sebelah barat kecamatan Karangploso yang sejak tahun 1988 mengajarkan pada anak-anak usia sekolah untuk belajar membaca Al Qur’an dengan metode Baghdti (turutan) yang diikuiti oleh 5 orang santri dari sekitar rumah beliau.
Tahun demi tahun jumlah santri mulai berkembang, sementara metode pembelajaran Baghdati (turutan) nampaknya kurang diminati oleh para santri dan dirasa kurang efektif, karena anak-anak cenderung ingin yang serba instant, maka timbullah pemikiran bapak Ahnad Musta’in untuk mencari metode yang dianggap lebih cepat dan lebih mudah untuk dipaelajari.
Pada tahun 1997 dipilihlah metode pengajaran baru yang tela berkembang saat itu hingga saa ini yaitu metode Qiraati yang beliau peroleh dari hasil menmgikuti penataran dan pembinaan Qiraati di Ponpes Al Qur’an Nurul Huda Singosari dan juga belajar langsung kepada ustad Nur Ali Ustman selaku Koordinator Cabang Malang II.
Setelah, metode Qiraati diterapkan untuk mengajar para santri, ternyata hasilnya sangat memuaskan yakni para santri mampu membaca Al Qur’an sehingga dalam kurun waktu yang relatif singkat, anak usia 4-7 tahun telah mampu membaca Al Qur’an dengan lancar, baik, benar, dan bertajwid. Ini merupakan fenomena yang sangat membanggakan dan melegakan hati, sehingga masyrakat luas semakin tertarik untuk mempercayakan anaknya mengaji di rumah bapak Ahmad Musta’in.
Pada tahun 2001 jumlah santri meningkat drastis menjadi 60 santri, hal tersebut mengakibatkan daya tampung rumah bapak Ahmad Musta’in tidak memadai, maka timbullah cita-cita mendirikan TPQ beserta gedungnya. Untuk itu beliau mewaqofkan sebidang tanah berukuran 17 X 8 meter persegi untuk didirikan gedung TPQ tersebut.
READ MORE - Sejarah Berdiri Bustanul Hikmah